Posts

Showing posts from June, 2018

Bagai Debu yang Berhamburan

Bagai Debu yang Berhamburan Kami, bagai debu. Melayang bersama - sama debu lainnya. Satu suara, satu tujuan. Dimana arah angin terbang, kami mengikuti. Kami, bagai debu. Mengotori dunia dan merusak lingkungan. Memperkeruh air yang bening. Dan membuat sesak makhluk hidup. Kami, bagai debu. Tipis, tak terlihat dalam penglihatan. Tak menghargai adanya kami. Padahal kita selalu bersama debu lainnya. Kami, bagai debu. Ketika sang penguasa merajai. Tak memandang hal sekecil kami. Malah menghancurkan, bagai debu yang berhamburan.

Sungguh Kau Penawar Rindu

Ketika kubuka semua Lawang yang terkunci Dan saat itulah rasa benci penuh caci Terbelalak bak mata kurcaci Keluar tanpa henti Tapi itulah yang kurasa Itulah yang menghancurkan asa Asa yang penuh akan cita Semua lebur tak tertata Namun ku temukan dirimu Mengembalikan semua itu Tertata dan mulai kususun menjadi satu Sungguh kau penawar rindu

Cekcok Batin

Rasa gundah yang kian membuncah Gelisah sana sini penuh resah Hingga akhirnya hati penuh dengan serapah Tak etis layaknya sampah Aku linglung Rasa pecah ini penuh akan selubung Tak tahu di untung Putus sudah asa menjadi puntung Puaskah kau dengan ini? Bahagiakah kau dengan ini? Jika tidak lantas mengapa kau mengganyang ku Mencaci habis seluruh jiwa Hingga aku termenung sendiri -bas'99-

Indonesiaku Kala Itu

Kala itu Indonesia terjajah Terjajah oleh serdadu "Londo" Di peluk erat bak seorang ibu memeluk anaknya dengan hangat Seakan tak mau lepas Tak mau enyah Semua aksimu buncah Hingga ke ranah pertumpahan darah Sungguh serapah Kenangan getir oleh pejuangmu Menjadi tamparan keras bentuk perjuangan Darah yang tercecer Harta yang kian lengser Dan nyawa yang bergantung di leher Seakan kau tak acuh dengannya Seakan kau acuh dengan negerinya -Bas'99-

Tuhan

Rukuk makna membujuk Sujud dibawah kenistaan dosa Di belenggu oleh jajaran syaitan Selalu dibalut dengan fana Dan hidup penuh lara Menadah tanda mengemis Menunduk tanda mengais Lirih doa yang kusampaikan Berharap Ar-Rahman Tangis di malam hari Berharap ampun atas diri Seakan hina di hadapan mu Seakan candal di matamu Tuhan ampunilah aku -Bas'99-

Sendiri

Terkulai Tak berdaya Seraya berkata kasar Tak kunjung henti Sendiri ... Sebatang kara Tak punya apa Tak punya siapa Aku sendiri Menyayat perlahan Bak tersangkut diatas dahan Tak tertahan Selalu jadi beban -Bas'99-

Malam

Lentera seraya menyapa.. Kehadiranmu tak terduga.. Sejak sirna senja... Tak mau untuk dipuja... Kosong... Dingin.. Dan bunyi derik hewani yang aku rasa Bahkan suara indah itu... Hadir menemaniku mengisi ruhiyah.. Hingga penuh asmara dan gairah... Mengesakan tuhan yang patut disembah... Hanya gemerlap dunia .... Merangkul paksa semua asa ku... Seakan tak hilang.... Di genggam erat olehnya... Malam... -bas'99-  (malam 21:41 WIB )