Bagai Debu yang Berhamburan

Bagai Debu yang Berhamburan Kami, bagai debu. Melayang bersama - sama debu lainnya. Satu suara, satu tujuan. Dimana arah angin terbang, kami mengikuti. Kami, bagai debu. Mengotori dunia dan merusak lingkungan. Memperkeruh air yang bening. Dan membuat sesak makhluk hidup. Kami, bagai debu. Tipis, tak terlihat dalam penglihatan. Tak menghargai adanya kami. Padahal kita selalu bersama debu lainnya. Kami, bagai debu. Ketika sang penguasa merajai. Tak memandang hal sekecil kami. Malah menghancurkan, bagai debu yang berhamburan.

Tak Ingin Pergi, Ingin Bersamamu

Halo, selamat pagi.
Ya, balik lagi melihat senyum dalam balik bantal itu.
Sesekali aku tertawa melihat nya.
Ya, dia sangat lucu dengan rambut awut nya tersebut.

Kembali bercengkrama dengan mu.
Menebar rasa cinta yang mungkin hanya beberapa menit lalu tidak dibagikan.
Rasa rindu ini yang hadir selalu.
Hingga Jam, Menit, sampai detik ku merindu.

Senyumanmu dibalik alasan ku.
Tak Ingin Pergi, Ingin Bersamamu.
Kata itu yang cocok ku sampaikan pada diri mu.
Kujaga, sebisa dan sekuat kemampuan ku.

Comments

Popular Post

Proses

Bagai Debu yang Berhamburan

Sampaikan suratku untuk wanita yang kudamba