Bagai Debu yang Berhamburan

Bagai Debu yang Berhamburan Kami, bagai debu. Melayang bersama - sama debu lainnya. Satu suara, satu tujuan. Dimana arah angin terbang, kami mengikuti. Kami, bagai debu. Mengotori dunia dan merusak lingkungan. Memperkeruh air yang bening. Dan membuat sesak makhluk hidup. Kami, bagai debu. Tipis, tak terlihat dalam penglihatan. Tak menghargai adanya kami. Padahal kita selalu bersama debu lainnya. Kami, bagai debu. Ketika sang penguasa merajai. Tak memandang hal sekecil kami. Malah menghancurkan, bagai debu yang berhamburan.

Sampaikan suratku untuk wanita yang kudamba


Sampaikan suratku untuk wanita yang kudamba


Pagi ini cerah menyertai segumpal perasaan hati.
Kalimat rindu selalu kulontarkan dini hari.
Mengecek apakah dirimu masih hadir di muka bumi bersamaku.

Kutuliskan surat ini, mewakili segenap rasa yang ada.
Kupadukan dengan kalimat manis dan manja untuk mu.
Sayang, aku rindu.
Langit beserta isinya, tolong sampaikan surat ku untuk wanita yang kudamba.

Bentangan kilometre mengalangi kita.
Ingat kita hanya berjarak, bukan berpisah.
Kita masih di Indonesia.
Masih bertegur sapa.
Memadukan kasih dan manja saat malam tiba.
-Tari-



Comments

Popular Post

Proses

Bagai Debu yang Berhamburan