Bagai Debu yang Berhamburan

Bagai Debu yang Berhamburan Kami, bagai debu. Melayang bersama - sama debu lainnya. Satu suara, satu tujuan. Dimana arah angin terbang, kami mengikuti. Kami, bagai debu. Mengotori dunia dan merusak lingkungan. Memperkeruh air yang bening. Dan membuat sesak makhluk hidup. Kami, bagai debu. Tipis, tak terlihat dalam penglihatan. Tak menghargai adanya kami. Padahal kita selalu bersama debu lainnya. Kami, bagai debu. Ketika sang penguasa merajai. Tak memandang hal sekecil kami. Malah menghancurkan, bagai debu yang berhamburan.

Menunggu Penantian Panjang

Menunggu Penantian Panjang


Tak lelah menanti hari demi hari.
Harap itu selalu muncul dalam benak ini.
Keyakinan yang menjadi tabungan dalam diri.
Serta ketabahan dalam kunci jiwa ini.

Pernah sekali bertanya.
Kapan ini usai?
Kapan mulai mereda?
Panjang sekali?

Kutepis pertanyaan konyol itu.
Seraya tak mudah percaya tanpa adanya bukti.
Aku tetatp disini.
Dengan keyakinan dan harap yang masih bulat.

Kau lah tujuan ku.
Kau lah alasan aku untuk memecah celengan rindu.
Kau lah wanita yang kutunggu.
Saat momen itu bertemu.

Comments

Popular Post

Proses

Bagai Debu yang Berhamburan

Sampaikan suratku untuk wanita yang kudamba