Bagai Debu yang Berhamburan

Bagai Debu yang Berhamburan Kami, bagai debu. Melayang bersama - sama debu lainnya. Satu suara, satu tujuan. Dimana arah angin terbang, kami mengikuti. Kami, bagai debu. Mengotori dunia dan merusak lingkungan. Memperkeruh air yang bening. Dan membuat sesak makhluk hidup. Kami, bagai debu. Tipis, tak terlihat dalam penglihatan. Tak menghargai adanya kami. Padahal kita selalu bersama debu lainnya. Kami, bagai debu. Ketika sang penguasa merajai. Tak memandang hal sekecil kami. Malah menghancurkan, bagai debu yang berhamburan.

Terlanjur Lahir di Dunia


Terbesit dalam benak mengapa aku terlahir.
Dalam ikatan cinta orang tua yang saling menyatu.
Bertahun – tahun menjalani kehidupan berkeluarga.
Saling menjaga dan mengayomi sesama pasangan.

Dibalik pertanyaan ku, aku bersyukur.
Dibuai oleh sang ibu yang penuh cinta.
Dan ajaran bapak yang mengerti akan sebuah makna.
Serta saudara sekandung yang penuh akan tawa.

Aku anak yang terlanjur lahir di dunia.
Mau gimana lagi? Toh namanya juga terlanjur.
Tinggal aku jalani dan pelajari.
Arti sebuah perjalanan duniawi.

Comments

Popular Post

Proses

Bagai Debu yang Berhamburan

Sampaikan suratku untuk wanita yang kudamba