Bagai Debu yang Berhamburan

Bagai Debu yang Berhamburan Kami, bagai debu. Melayang bersama - sama debu lainnya. Satu suara, satu tujuan. Dimana arah angin terbang, kami mengikuti. Kami, bagai debu. Mengotori dunia dan merusak lingkungan. Memperkeruh air yang bening. Dan membuat sesak makhluk hidup. Kami, bagai debu. Tipis, tak terlihat dalam penglihatan. Tak menghargai adanya kami. Padahal kita selalu bersama debu lainnya. Kami, bagai debu. Ketika sang penguasa merajai. Tak memandang hal sekecil kami. Malah menghancurkan, bagai debu yang berhamburan.

Sajak : Tangisku



Terisak menahan sakit.
Berbalut tisu yang menumpuk dan basah.
Mengenang segala pengalaman buram yang lalu.
Semakin pecah tak terkendali.

Emosi tak terkontrol.
Membuat lara terjadi di tubuh.
Tubuh ini tak sanggup.
Demikian juga hati ini.

Tubuh kian lesu.
Nafsu makan kian layu.
Tak ada selera yang hadir.
Melainkan tertunduk, meratapi takdir.

Aku menyesal.
Sebuah momen terjadi begitu hebat.
Entah aku harus apa.
Tak bisa diungkap dengan kata

Baca juga : https://untaiankatanow.blogspot.com/

Comments

Popular Post

Proses

Bagai Debu yang Berhamburan

Sampaikan suratku untuk wanita yang kudamba