Bagai Debu yang Berhamburan

Bagai Debu yang Berhamburan Kami, bagai debu. Melayang bersama - sama debu lainnya. Satu suara, satu tujuan. Dimana arah angin terbang, kami mengikuti. Kami, bagai debu. Mengotori dunia dan merusak lingkungan. Memperkeruh air yang bening. Dan membuat sesak makhluk hidup. Kami, bagai debu. Tipis, tak terlihat dalam penglihatan. Tak menghargai adanya kami. Padahal kita selalu bersama debu lainnya. Kami, bagai debu. Ketika sang penguasa merajai. Tak memandang hal sekecil kami. Malah menghancurkan, bagai debu yang berhamburan.

PUISI : Sapaan Sayang Dini Hari

PUISI : Sapaan Sayang Dini Hari

Pagi.
Sapaan ku menyertai terbitnya mentari.
Sambil berbincang dengan nada yang di rindukan.
Terbangun dari lelap nya kebersamaan kemarin malam.
Lagi, pagi ini kusapa.
Tak berhenti sampai disini.
Ini akan terus berlanjut.
Sampai tiba masa maut.

Sapaanku mengecek kehadiranmu.
Apakah kau masih bersamaku di dunia ini.
Akan selalu kusampaikan sapaanku padamu.
Sapaan sayang dini hari.

Comments

Popular Post

Proses

Bagai Debu yang Berhamburan

Sampaikan suratku untuk wanita yang kudamba