Bagai Debu yang Berhamburan

Bagai Debu yang Berhamburan Kami, bagai debu. Melayang bersama - sama debu lainnya. Satu suara, satu tujuan. Dimana arah angin terbang, kami mengikuti. Kami, bagai debu. Mengotori dunia dan merusak lingkungan. Memperkeruh air yang bening. Dan membuat sesak makhluk hidup. Kami, bagai debu. Tipis, tak terlihat dalam penglihatan. Tak menghargai adanya kami. Padahal kita selalu bersama debu lainnya. Kami, bagai debu. Ketika sang penguasa merajai. Tak memandang hal sekecil kami. Malah menghancurkan, bagai debu yang berhamburan.

Hormat Kami untuk Anda, Sang Jenderal



Sapaan mu menggugah Nusantara.
Teriakkan mu lantang tiada tara.
Semangat mu membakar abis musuh – musuh yang mengintai.
Tatapan mu tajam lurus menyayat.

Kau, sang purnawirawan jenderal.
Mengabdi untuk Negara hingga ajal datang.
Menjadi panutan setiap pemersatu bangsa.
Menjadi panutan seluruh pemimping dunia.

Sikapmu yang ramah tamah dengan rakyat.
Membaur dengan berbagai kalangan SARA.
Membuat keyakinan sosok yang didamba hadir.
Membuat keyakinan, engkaulah sosok yang dinanti.

Gayamu membuat  ‘emak – emak’  bersorak ramai.
Berteriak.
Menangis.
Bahkan berharap.
Sesaat namamu digaungkan di angkasa.

Hormat kami kepada Anda.
Salam kami dari seluruh elemen warga.
Bangga kami atas torehan semangat Anda.
Dan terima kasih kami untuk pengabdianmu yang tulus.




Comments

Popular Post

Proses

Bagai Debu yang Berhamburan

Sampaikan suratku untuk wanita yang kudamba