Bagai Debu yang Berhamburan

Bagai Debu yang Berhamburan Kami, bagai debu. Melayang bersama - sama debu lainnya. Satu suara, satu tujuan. Dimana arah angin terbang, kami mengikuti. Kami, bagai debu. Mengotori dunia dan merusak lingkungan. Memperkeruh air yang bening. Dan membuat sesak makhluk hidup. Kami, bagai debu. Tipis, tak terlihat dalam penglihatan. Tak menghargai adanya kami. Padahal kita selalu bersama debu lainnya. Kami, bagai debu. Ketika sang penguasa merajai. Tak memandang hal sekecil kami. Malah menghancurkan, bagai debu yang berhamburan.

Congkak dan Tak Puas



Ketika takdir bersatu.
Visi kian tertuju.
Bersama, merangkul untuk maju.
Menggapai semua cita dalam satu laju.

Apa yang kau rasa?
Kepuasaan? Karena sudah tercapai?
Atau masih belum puas?
Atau kesombongan yang kian berontak?
Membuncah, kian tak tertahan?

Ah, sudahlah.
Itu manusia.
Sifat manusia yang klasik dirasa
Yang sudah mendarah pada setiap insan.
Congkak dan tak pernah puas!

Comments

Popular Post

Proses

Bagai Debu yang Berhamburan

Sampaikan suratku untuk wanita yang kudamba