Bagai Debu yang Berhamburan

Bagai Debu yang Berhamburan Kami, bagai debu. Melayang bersama - sama debu lainnya. Satu suara, satu tujuan. Dimana arah angin terbang, kami mengikuti. Kami, bagai debu. Mengotori dunia dan merusak lingkungan. Memperkeruh air yang bening. Dan membuat sesak makhluk hidup. Kami, bagai debu. Tipis, tak terlihat dalam penglihatan. Tak menghargai adanya kami. Padahal kita selalu bersama debu lainnya. Kami, bagai debu. Ketika sang penguasa merajai. Tak memandang hal sekecil kami. Malah menghancurkan, bagai debu yang berhamburan.

Aku Berduka

Awan nampak elok.
Mengahadirkan segala isi naungannya.
Terlukis goresan senyum tipis.
Awan berbahagia.

Jalanan yang bising pun menjadi satu.
Melodi yang tak pupus akan jalanan.
Terdengar "Arek" malang bercakap.
Selayang pria paruh baya menyodorkan tangannya.
Berkecimpung dalam balutan suasana.

Hati ku gusar.
Hati ku gundah.
Ada apa dengan daging merah perasa ini?
Dalam pikirku.

Aku berduka.
Aku dirundung duka.
Sungguh sebuah malapetaka.

Comments

Popular Post

Proses

Bagai Debu yang Berhamburan

Sampaikan suratku untuk wanita yang kudamba